Sumber: materi oleh Rachmat Anggara |
Menjadi pengusaha itu tidaklah mudah, walau dalam skala kecil
sekalipun. Banyak orang yang terjun di usaha mikro kecil menengah (UMKM). Ada
yang berhasil dan tak sedikit yang akhirnya menyerah. Mereka lebih nyaman “ikut
orang” karena minim risiko, paling tidak tak pusing memikirkan kerugian.
Namun dengan tantangan UMKM yang begitu besar, bukan berarti
harus dihindari. Banyak orang –terutama kalangan millenial- terjung ke sektor
ini. Asal tahu cara melangkah dan dapat mencari solusi. Maka kendala UMKM dapat
teratasi. Salah satu yang dapat ditempuh agar tidak salah jalan adalah
mengikuti, seminar, pelatihan, workshop, ataupun pendampingan dari instansi
terkait.
Pada acara “Entrepreneur Talks” yang diselenggarakan oleh
Hana Gemintang School of Excellence mengambil tema: Financial Planning for
UMKM. Acara berlangsung pada Selasa (30/06/19) yang bertempat di Ngalup
Coworking Space Malang.
Indah Dwi Wahyuni selaku pembicara banyak berbicara tentang
tantangan UMKM. Beberapa di antaranya adalah:
Modal. Dalam
hal ini yang dimaksud adalah permodalan keuangan. Tantangan terbesar adalah
ketiadaan modal untuk memulai usaha. Modal terkadang mepet untuk digunakan. Sedangkan untuk memperoleh pinjaman tidak
ada akses ke bagian permodalan (baca: bank).
Tak ada legalitas. Kebanyakan yang berkecimpung di dunia UMKM tidak dilengkapi legalitas
usaha seperti SIUP dan TDP. Jika tidak segera diurus maka akan sulit untuk “naik
kelas”, terkecuali memang ingin tetap berkecimpung di usaha kecil
terus-menerus.
Laporan keuangan yang tidak tertib. Inilah kendala terbesar dalam UMKM sebenarnya. Tidak ada
pencatatan yang rapi dan terstruktur. Jika ada pencatatan itupun masih manual
dan rawan hilang ataupun lupa. Belum lagi masih tercampurnya keuangan pribadi dan
usaha. Maka tidak heran bila pengelola tidak mengetahui berapa keuntungan yang
sebenarnya.
Melalui acara ini Indah menekankan kepada para peserta untuk
senantiasa menjalankan sebuah bisnis dengan perencanaan dan manajemem keuangan
yang baik. Serta bagaimana melangkah untuk dapat mengatur keuangan usaha
secara efisien.
Indah Dwi Wahyuni memaparkan betapa penting adalah perencanaan dan manajemen keuangan yang baik. (Dok. pribadi) |
Aplikasi Qasir sebagai
solusi tepat
Tidak dipungkiri bahwa dalam menyusun keuangan usaha walau
dalam sekala UMKM itu susah gampang. Dan tentunya sebagai manusia optimis
segala sesuatu ada jalan keluarnya.
Di zaman kemajuan Teknologi Informasi (TI) ini kehadian aplikasi
sudah merambah segala bidang. Perencanaan dan penyusunan keuangan yang begitu
rumit bisa diselesaikan dalam sebuah aplikasi. Salah satunya adalah Qasir yang
memang didirikan untuk membantu para pengusaha UMKM.
Dalam acara tersebut Rachmat Anggara selaku Chief Marketing
Officer Qasir.id menjelaskan secara ringkas kegunaan aplikasi tersebut. Qasir
dapat diunduh di smartphone. Yang kemudian kita bisa mencatatkan segala kegiatan
keuangan tersebut. Karena sifatnya digital maka akan lebih mudah digukakan dari
pencatatan manual sekalipun. adapun beberapa manfaat menggunakan Qasir ini di
antaranya:
Gratis pemakaian. Untuk menggunakan Qasir tidak perlu khawatir akan anggaran biaya.
Gratis untuk menggunakannya, tanpa batas waktu. Tidak ada istilah trial sebulan daluhu, yang kemudian
berbanyar kemudian. Menurut Angga Qasir memang dibuat untuk membantu para
pelaku UMKM agar bisa tertib dalam pencatatan usahanya. Dan ini tentu sangat
membantu efisiensi keuangan dalam menjalankan usaha.
Fitur yang lengkap dan mudah. Menggunakan Qasir begitu mudah (user friendly). Untuk mendaftarkannya cukup memasukkan nomor SIM
Card yang kita miliki. Begitu mudahnya seperti saat membuat akun di media sosial.
Setelah itu, sederhananya kita bisa memasukkan stok dagangan, dengan disertai
harga kulakan dan harga jual. Nah bila ada penjualan maka segera lakukan
transaksi, cukup dengan menggukanan smartphone
yang kita miliki.
Benefit yang berlimpah. Dengan kita disiplin menggunakan Qasir tersebut secara tak
langsung kita akan tertib dalam menusun laporan keuangan. Sebagai teknologi aplikasi
sangat membantu untuk memonitor segala aktivitas usaha yang kita jalankan. Melalui
aplikasi ini nantinya kita bisa update
stok dagangan masih tersedia atau sudah habis. Dan hebatnya lagi kita bisa
memonitor segala transaksi yang ada, sehingga bisa tahu usaha kita berbembang
(baca: untung) atau tidak.
Selain bisa mengelola produk. Manfaat lain yang bisa
diperoleh adalah bisa mendelegasikan penanganan kepada pegawai. Bila mempunyai
cabang oulet bisa dimonitor dengan baik. Manfaat lainnya adalah disediakan
fitur untuk berjualan pulsa dan token listrik. Kita tinggal melakukan deposit
ke Qasir sesuai dengan kebutuhan yang ada.
Pada akhirnya ternyata untuk terjun di dunia UMKM bukanlah
menjadi persoalan berarti. Selagi mau terus mencoba dan belajar, menjadi sukses
akan menemui jalan keluarnya. Menjadi besar tentu mulai dari yang kecil. Segala
rintangan UMKM seperti uraian di atas, lambat laun bisa dapat teratasi tahap
demi tahap. Kiranya beberapa "penyakit" UMKM, ada "obatnya" untuk menyembuhkannya.
Dukungan penuh Qasir kepada para pengguna adalah dengan
membeikan training gratis dan live chat yang bisa diakses 24 jam. Segala permasalahan
penggunaan Qasir bisa ditanyakan langsung untuk bisa dibantu jalan keluarnya.
Kehadiran Qasir cukup membantu meringankan beban pelaku UMKM
itu, dalam mengelola usaha. Dalam pembentukan yang relatif baru sejak didirikan
tahun 2015, Qasir sudah dipergunakan ribuan para pelaku UMKM. Bukan sekadar
aplikasi kasir, Qasir juga merupakan platform untuk memberdayakan dan memajukan
UMKM di Indonesia. Tagline yang dibuat cukup unik dan menggugah: Gratis
Gampang Gaspol
Rachmad Anggara selaku founder dan CMO Qasir. (Dok. Richo) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar