Sabtu, 21 Januari 2017

Orem-orem dengan Memakai Ketupat Raksasa


Pak Mahudi di depan gerobaknya yang menggunakan ketupat raksasa tidak hanya sebagai pajangan. Dok pribadi

Makanan bakso di daerah Malang Raya (kota Malang, kabupaten Malang, dan kota Batu) merupakan suatu hal yang biasa bagi warganya, demikian pula dengan wistawan yang berkunjung bila ingin menikmati masakan setempat. Dari beberapa makanan tradisional yang ada di daerah ini, ada satu yang sering diabaikan –kadang terlupakan- yaitu orem-orem.

Makanan ini sebenarnya cukup sederhana. Yaitu dari irisan tempe yang dipotong tipis dan kecil, kemudian diberi kuah santan mirip opor ayam dan beberapa irisan lontong. Untuk menambah kelezatan maka ditambah beberapa taburan kecambah dan bawang goreng.


Orem-orem ini merupakan makanan yang berbahan dasar dan berdominan dengan tempe, yang di Malang adalah produsen terbesar. Para pengrajin tempe banyak bertebaran di berbagai daerah kota Malang. Udara yang sejuk merupakan habitat yang sesuai untuk olahan dari berbahan kedelai ini.

Begitu berlimpahnya tempe memacu masyarakat untuk membuat olahan turunannya yang akan mempunyai nilai tambah. Beberapa diantaranya adalah kripik tempe yang juga menjadi oleh-oleh khas Malang. Kehadiran orem-orem tidak lepas juga dengan peranan tempe tersebut. Sebagai makanan yang akrab dengan masyarakat kelas bawah ini orem-orem menjadi begitu familiar di lidah warganya.

Makanan sederhana berbahan dasar tempe. Dok pribadi
Inovasi yang unik: pakai ketupat raksasa
Dunia memang semakin modern, namun yang tradisional tidak mesti tergusur. Orem-orem sebagai makanan rakyat masih mendapat tepat di hati warganya. Dari luar daerah pun banyak yang mencarinya untuk menikmati masakan sederhana ini. Walau depotnya tidak sebanyak bakso yang sudah begitu populer.

Dari beberapa depot atau kedai  yang di daerah Malang yang menyediakan orem-orem, ada yang menyediakan dengan cara yang menarik. Hal tersebut bisa ditemui di daerah Singosari dengan menggunakan ketupat raksasa. Ketupat yang besar tersebut digantung gerobak, dan dinding di depotnya.

Orem-oren begitu sederhana. Hanya irisan tempe, kecambah, ketupat, kuah, serta ditambahi brambang goreng. Jika ingin rasa lebih, bisa tambah lauk. Tersedia tempe goreng, mendol (olahan tempe yang di beri bumbu dan digoreng), serta telur asin. Krupuk sebagai sebagai pelengkap tersedia dalam tabung, dan kemasan plastik.

Terdapat beberapa tambahan lauk. Dok pribadi
Orem-orem dengan ketupat raksasa ini dapat dinikmati di depot milik pak Mahudi tidak jauh dari pasar Singosari dari arah Malang menuju Surabaya, pas berada di pinggir jalan.  Ruangannya tidak begitu besar, untuk ukuran 10 pengunjung masih muat. Soal rasa tidak begitu mengecewakan, dan harganya sangat bersahabat dengan kantong kita. Inilah contoh masakan tradisional dengan inovasi unik, tidak harus dengan cara modern.

Lihat lokasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar